MAU BERBENAH
DIRIATAU MENJADI PENGANGGURAN ABADI?
Rencana tentang Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya mau dirubah menjadi Universitas
Islam Negeri (UIN) sudah tidak asing lagi di telinga kita. Banyak dari kalangan
mahasiswa yang kontra (menentang) terhadap isu perubahan tersebut, dan ada juga yang pro (mendukung).
Rencana itu sudah mulai dilakukan oleh pihak pimpinan IAIN, yang saat ini mulai
memperbaiki infrastruktur seperti pembangunan gedung adab yang saat ini masih
dalam proses penyelesaian.
Ketika kita melihat fakta di atas, tentunya kita akan yakin bahwa rencana untuk
menjadi UIN akan segera terealisasikan. Disatu sisi hal itu memang sangat baik,
karena mungkin perubahan tersebut akan dimulai dari perubahan infrastruktur terlebih
dahulu, yang kemudian akan disusul dengan perubahan nama.
Terlepas dari itu semua, apakah perbaikan yang digembar gemborkan oleh
pihak pimpinan IAIN Sunan Ampel Surabaya tersebut dapat berpengaruh terhadap
mahasiswa? Siapkah mahasiswa IAIN menyambut perubahan nama tersebut?
Pertanyaan itu yang sering menghantui pikiran saya, dan untuk menjawab ini
semua kita harus cerdas dan teliti. Karena disisi yang lain, IAIN kurang
mempersiapkan kualitas mahasiswa dan kualitas dosen. Faktanya, sekarang tidak
ada pelatihan atau hal-hal yang sangat menunjang pembelajaran terhadap
mahasiswa agar mempunyai disiplin ilmu yang baik, serta cerdas, dan kritis.
Sedangkan mahasiswa sekarang sudah
tidak suka lagi untuk belajar di luar jam kuliah, seperti halnya kajian
keilmuan dan tidak banyak mahasiswa yang aktif berorganisasi. Mereka mereka
hanya kuliah untuk mengisi absensi tanpa mecermati dan memahami mata kuliah
yang ada di dalam kelas, selebihnya mahasiswa saat ini hanya melakukan
kegiatan-kegiatan yang tidak penting, seperti pacaran, facebookan dan
sebagainya. padahal yang saya ketahui dan
alami, kalau Cuma mengandalkan ruang kelas, kita tidak akan bisa memahami ilmu
yang di pelajari secara maksimal, karena
belajar di kelas hanya dua puluh lima persen,dan belajar di luar kelas delapan
puluh lima persen. Yang paling meresahkan pada saat ini ialah hilangnya budaya
membaca dan menulis di kalangan kampus baik mahasiswa maupun dosen.
Juga tidak dapat di pungkiri bahwa IAIN pada saat ini, ada dititik nadlir
kematian, semakin tidak jelas harus menjadi apa dan harus memberi sumbangsih
apa terhadap masyarakat, kemampuan umum tidak mumpuni, agama pun masih
diragukan. Output dari IAIN (sarjana) banyak yang mengeluhkan pengetahuan yang
didapatkan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat alias tidak berguna dan
mereka hanya menjadi sampah
intelektual(pengangguran) di masyarakat. (dikutip dari majalah Ara
Aita,edisi 51/2007).
Dalam kondisi mahasiswa yang terpuruk seperti ini, masih pantaskah IAIN
menjadi UIN?
Padahal setidaknya mahasiswa UIN itu, dituntut untuk mempunyai disiplin
ilmu yang tinggi serta memiliki skill baik dibidang tulis menulis maupun di
bidang yang lain. Sehingga menghasilkan output yang di harapkan oleh masyarakat.
Untuk mengimbangi kondisi mahasiswa siap ketika IAIN berubah menjadi UIN, para
pimpinan IAIN yang saat ini masih melakukan perbaikan infrastruktur, pimpinan juga harus
mulai mengembangkan SDM mahasiswa dan profesionalisme dosen yang cerdas dan
kompetitif. Karena kita tidak menginginkan iain hanya berubah namanya saja
tanpa memiliki kualitas mahasiswa yang baik.
Bagi mahasiswa IAIN mulai saat ini harus
selalu mengembangkan kapasitas dirinya, tidak hanya belajar ketika ada di
ruangan kelas, mahasiwa harus lebih giat lagi untuk melakukan diskusi-diskusi
keilmuan walaupun diluar jam kuliah serta mahasiwa harus mulai mengembangkan
skil yang dimilikinya. Seperti halnya pada tahun 90-an yang setiap pagi dan
sore bahkan hingga malam hari iain sunan ampel surabaya tidak pernah sepi dari
kelompok diskusi study club atau yang ngumpul santai saja untuk membicaraka
organisasi. (Dikutip dari majalah Ara-Aita edisi 51/2007)
Dan yang terpenting saat ini, mahasiswa harus berpartisipasi aktif dalam
perubahan tersebut, tidak hanya manjadi pihak yang selalu kontra terhadap
kebijakan, karena saya yakin semua yang dilakukan oleh pimpinan IAIN sudah
melalui prosedur dan pertimbangan yang matang. Sehingga kalau misalkan rencana
perubahan ini didukung oleh semua pihak, saya yakin akan berjalan dengan lancar
dan sukses. Amin.
(rafa/my frend)